Pernah ga lu ngerasa seolah waktu berjalan cepat banget?
Kayaknya makin ke ujung, waktu seolah makin enggan bersahabat dengan kita. Jangankan kembali barang sedetik ke masa lalu, bahkan kita seolah ga boleh lagi sedikit lebih lama nikmatin momen-momen beharga. Padahal masih pengen berlama-lama terlarut dalam moment tersebut.
Kayak Ramadhan. Jelas ia jauh lebih indah dari sebelumnya sebab tiap saatnya hati dibuat bersyukur oleh keluarga kecil yang penuh kesederhanaan. Orang-orang yang silih-berganti membagi cerita. Alam indah negeri ini yang selalu punya kejutan. Dan cinta.
Lalu menyesallah orang-orang yang sering menunda waktu untuk tobat atau sekedar menyisihkan waktu bagi orang-orang yang menganggapnya penting.
Menyesal ga sempat berkumpul bersama keluarga karna menunda kepulangan beberapa hari. Nyesal ga nyempatin waktu buat sekedar nyapa teman lama yang lagi temu kangen karna berfikir masih ada esok atau tahun depan.
Dan nyesal karna ga pernah sempat ngungkapin segala rindu, sayang, dan cinta kepada dia yang setiap hari membuat pagi semakin indah. Dia yang jadi alasan untuk tetap hidup. Dia yang selalu hadir dalam mimpi dan saat mata terpejam.
...
Ramadhan dan semua momen indah itu pun sekarang sudah jadi sejarah. Cerita yang hanya teringat dan terekam dalam memori dari bias cahaya oleh kamera-kamera.
Namun, meski waktu enggan berteman dengan kita, ia selalu mencatat semuanya sebagai sejarah di garis waktu. Sejarah yang akan selalu diingat oleh orang-orang yang menyaksikan. Oleh orang-orang yang menghargai waktu. Terutama waktu untuk orang-orang yang berarti dalam hidupnya.
Avanturista, waktu ga akan pernah berhenti apalagi kembali. Kita bakal terus maju dan maju, jauh banget sampe pada waktunya kita sadar, rupanya kita udah maju terlalu jauh.
Kalo lu pernah bertengkar, cepetlah baikan. Kalo lu ingin dengar suara teman, jangan ragu-ragu buat nelfon dia segera. Gitu juga kalo lu punya waktu luang, pakelah itu buat kumpul bareng keluarga atau temuin teman-teman lama yang dirindu.
Dan yang terakhir, yang paling penting, kalo lu merasa ingin bilang ke seseorang betapa lu rindu, sayang, atau cinta dia, jangan tunggu sampe terlambat. Kalo lu masih mikir besok akan datang, maka “besok” akan pergi begitu cepatnya hingga lu sadar bahwa waktu telah ninggalin semuanya.
Kayak Ramadhan. Jelas ia jauh lebih indah dari sebelumnya sebab tiap saatnya hati dibuat bersyukur oleh keluarga kecil yang penuh kesederhanaan. Orang-orang yang silih-berganti membagi cerita. Alam indah negeri ini yang selalu punya kejutan. Dan cinta.
Semua kebersamaan itu, pengen banget ngerasainnya sedikit lebih lama. Namun waktu ga bakal nunggu, dia terus saja berlari kayak tsunami yang sekejap waktu meratakan peradaban dan senyum di wajah masyarakatnya. Hanya puing-puing dan cerita saja yang tersisa.
Lalu menyesallah orang-orang yang sering menunda waktu untuk tobat atau sekedar menyisihkan waktu bagi orang-orang yang menganggapnya penting.
Menyesal ga sempat berkumpul bersama keluarga karna menunda kepulangan beberapa hari. Nyesal ga nyempatin waktu buat sekedar nyapa teman lama yang lagi temu kangen karna berfikir masih ada esok atau tahun depan.
Dan nyesal karna ga pernah sempat ngungkapin segala rindu, sayang, dan cinta kepada dia yang setiap hari membuat pagi semakin indah. Dia yang jadi alasan untuk tetap hidup. Dia yang selalu hadir dalam mimpi dan saat mata terpejam.
...
Ramadhan dan semua momen indah itu pun sekarang sudah jadi sejarah. Cerita yang hanya teringat dan terekam dalam memori dari bias cahaya oleh kamera-kamera.
Namun, meski waktu enggan berteman dengan kita, ia selalu mencatat semuanya sebagai sejarah di garis waktu. Sejarah yang akan selalu diingat oleh orang-orang yang menyaksikan. Oleh orang-orang yang menghargai waktu. Terutama waktu untuk orang-orang yang berarti dalam hidupnya.
Avanturista, waktu ga akan pernah berhenti apalagi kembali. Kita bakal terus maju dan maju, jauh banget sampe pada waktunya kita sadar, rupanya kita udah maju terlalu jauh.
Kalo lu pernah bertengkar, cepetlah baikan. Kalo lu ingin dengar suara teman, jangan ragu-ragu buat nelfon dia segera. Gitu juga kalo lu punya waktu luang, pakelah itu buat kumpul bareng keluarga atau temuin teman-teman lama yang dirindu.
Dan yang terakhir, yang paling penting, kalo lu merasa ingin bilang ke seseorang betapa lu rindu, sayang, atau cinta dia, jangan tunggu sampe terlambat. Kalo lu masih mikir besok akan datang, maka “besok” akan pergi begitu cepatnya hingga lu sadar bahwa waktu telah ninggalin semuanya.
0 Comments
Posting Komentar