13 Januari 2016
Jambi, Indonesia

“Seseorang, mau pergi kemana pun dan sejauh apapun dia melangkah, dia tetap dekat, bahkan sangat dekat ketika kita menempatkannya di hati.”

Sepanjang hari, entah mengapa ucapannya itu terus menghantui. Mungkinkah gua mulai tersesat diantara ilusi dan realita? Bagaimana mungkin dalam waktu 10 hari seseorang bisa sangat senang bila saling berjumpa? Atau merasa sangat berat bila harus saling berpisah?

Jelas banget kalo itu cuma ilusi yang diharapin hati. Mungkin itulah realitanya, hati terus berharap. Walau belum bisa nentuin ini ilusi atau realita, tapi kayaknya hati minta gua untuk percaya dan bersyukur untuk itu.