Aloo Avanturista...

Denger-denger nih ya, sekarang ini lagi banyak banget aksi-aksi mahasiswa yang turun ke jalan untuk mengkritik pemerintahan Jokowi. Mulai dari demo yang kayak karnaval, hingga shalat jenazah dengan figur Jokowi. Baik dari Sabang hingga Merauke.

Kasian banget ya, udahlah kurus, banyak yang kontra pula ama beliau. Tapi ya mau gimana lagi, sekarang nasi bukan hanya jadi bubur, tapi malah udah jadi kotoran kayaknya. *Ups

Ya maksudnya, beliau udah jadi orang nomor 1 di Indonesia dan masa pemerintahannya udah berjalan 8 bulan lebih. Mau ga mau, kita harus ngebantu jalannya pemerintahan agar Indonesia ga semakin terpuruk.

Kalo diliat-liat nih ya, saat ini banyak banget mahasiswa yang dengan percaya dirinya membusungkan dada dalam mengkritik pemerintah, terutama melalui demo-demo. Sisa-sisa efek dari peristiwa di bulan Mei tahun 1998 kayaknya.

Tapi, seringkali gua bertanya dalam hati.
"Mahasiswa yang demo itu, apakah mereka bisa mastiin di masa depan kelak ketika menjadi pemimpin, mereka bisa lebih baik dari yang mereka kritik sekarang?"

"Saat mendemo pemerintah atau semacamnya, apakah mereka datang dengan membawa 'solusinya anak muda' yang bisa memecahkan masalah?"

"Atau mungkin mereka datang beramai-ramai hanya untuk mengkritik tanpa membawa solusi sedikitpun?"

Kayak TONG KOSONG NYARING BUNYINYA dong.

"Dan apakah kritik yang mereka sampaikan lewat demo itu sudah pasti didengarkan dan dipertimbangkan oleh pemerintah atau hanya seperti angin lalu bagi pemerintah?"

Pernah gua berfikir. mungkin ada baiknya sesekali kita merenungkan dan mempelajari kesalahan-kesalahan yang pernah mereka lakukan agar kelak ketika pemerintahan telah beralih kepada kita, masalah-masalah kenegaraan yang pernah ada itu tidak lagi terulang apalagi kalau sampai menimbulkan permasalahan baru.

Ayo dong ! Masa pemuda dengan ide-ide brilian di Bumi Pertiwi ini bersatu hanya untuk mengkritik. Tapi kritiknya itu kebanyakan hanya seperti lagu 'nina bobo' bagi pemerintah.

Toh daripada cuma dianggap angin lalu, selain demo bukankah bakal lebih berarti buat bangsa ini kalau para mahasiswa juga bisa sambil nyatuin visi untuk ngembangin SDM dan mempersiapkan Indonesia di masa depan? 

TALK LESS, DO MORE is better than DO LESS, DEMO MORE, isn't it?

Bukan berarti demo itu sia-sia. Tapi gua cuma ngingatin agar kita ini ga jadi generasi KOMENTATOR sepak bola yang belum tentu bisa main bola sesuai kritiknya.