20 Januari 2016
Inderalaya, Sumatera Selatan
Indonesia
Banyak hal yang jelas beda antara budaya barat dan timur. Individualisme. Keunikan. Kemandirian. Biasanya ngegambarin orang barat yang kagum pada mereka yang berani ngambil resiko, juga ke mereka yang percaya sama potensi diri, dan bangga dengan mereka yang lebih logis apalagi yang mau ngedengar kata hatinya.
Beda dengan orang timur yang cenderung nekanin kolektivitas juga keserasian. Mereka ngeliat diri mereka terkait dengan orang lain. Menghargai orang-orang yang bisa ngendaliin diri dan ngebangun ikatan satu sama lain.
Yang benar yang mana?
Ga ada yang benar atau salah dalam hal ini. Sudut pandangnya doang yang beda. Karna ga selamanya orang mau hidup sendirian. Juga ga mungkin setiap detik harus dijalani bersama.

Why not both?

Coba kita anggap sikap individunya barat sebagai sebuah not. Lalu kolektivitas timur sebagai musik. Keduanya bisa saling ngelengkapi. Seingat gua, suatu harmoni yang indah pada musik itu tercipta dari susunan not-not yang berlainan.

Dan kelompok yang hebat pun bisa kebentuk kalo individu penyusunnya itu berkualitas. Bukan sejenis. Tapi bermacam keunikan yang disatuin.

Jadi, ga mesti tiap saat lo ikutin apa yang ada disekitar. Lebih baik jadi beda karna ngikutin kata hati. Daripada ngebangke karna mati-matian nyelarasin lingkungan yang bukan lo banget. Tapi bukan berarti jadi anti-sosial di lingkungan itu, selagi perbedaan yang kita punya bisa bermanfaat buat mereka, kenapa harus melenyapkan diri?